Tim Ad Hoc PBSI- Perunggu Gregoria Jadi Angin Segar Tunggal Putri RI

Gregoria Mariska Tunjung berhasil merebut medali perunggu Olimpiade 2024. Hasil itu menjadi angin segar kebangkitan tunggal putri Indonesia di Olimpiade.

Jorji, sapaan karibnya, berhasil meraih medali perunggu cabang bulutangkis nomor tunggal putri Olimpiade Paris 2024.

Kesuksesannya itu diraih setelah pebulutangkis Spanyol, Carolina Marin, mundur dari babak semifinal karena cedera. Sebelumnya, Gregoria kalah dari An Se Young tiga gim 21-11, 13-21, 16-21 di babak semifinal.

Atas hasil tersebut, Gregoria Mariska Tunjung menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang berhasil meraih medali dari sembilan pebulutangkis yang lolos ke Olimpiade 2024. Adapun, rekan-rekannya telah lebih dulu angkat koper di fase grup dan perempatfinal.

“Atas nama tim Ad Hoc Olimpiade terima kasih atas sambutan yang diberikan. Tentu saja ini jadi kebanggaan bagi kami akhirnya Gregoria berhasil meraih medali perunggu di Olimpiade,” kata juru bicara tim Ad Hoc Olimpiade, Yuni Kartika, saat menyambut Gregoria di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jumat (9/8).

Baca juga: Selamat Datang, Gregoria! Berkatmu, Tradisi Medali Bulutangkis Terjaga

“Saya pribadi sangat bangga akhirnya ada medali yang bisa dipersembahkan di bulutangkis. Meskipun ini bukan hasil terbaik yang diinginkan tapi ini patut disyukuri hasil yang didapat,” ujarnya.

“Kami atas nama tim Ad Hoc meminta maaf atas hasil yang diperoleh. Hasil Gregoria mudah-mudahan membawa angin segar untuk kemajuan prestasi tunggal putri dan menginpirasi anak muda,” harap Yuni.

Sebagai informasi, prestasi Gregoria mengikuti jejak legenda bulutangkis Maria Kristin yang pernah meraih pencapaian serupa di Olimpiade 2008 Beijing. Kala itu Maria Kristin comeback untuk mengalahkan pebulutangkis tuan rumah Lu Lan dalam duel tiga gim.

Medali Gregoria Mariska Tunjung juga menandai satu-satunya medali Indonesia di cabor bulutangkis pada Olimpiade 2024. Capaian itu sekaligus mengakhiri puasa 16 tahun medali dari nomor tunggal putri, yang terakhir didapat Maria Kristin pada 2008.

Baca juga: Medali Indonesia di Olimpiade: Momennya Panjat Tebing dan Angkat Besi

Related Posts

Hak Cipta © 2024 Kursuswebbandung. Semua Hak Dilindungi Undang-Undang.