SuperAdventure Supermoto Race Seri Kejurnas 2023 memasuki babak pamungkas pada akhir pekan ini. Balapan akan dihadiri pebalap supermoto kelas dunia, yaitu Germain Vincenot dan Sylvain Bidart.
Setelah sukses digelar di empat kota yakni Tasikmalaya, Boyolali, Surabaya, dan Yogyakarta, seri akhir ajang balap supermoto akan mengaspal di Jakarta, tepatnya Sirkuit Parkir Barat JIEXPO Kemayoran, pada 27-28 Oktober ini.
Namun, di putaran terakhir ini, ada peningkatan utamanya titel kejuaraan yang menjadi Superadventure Internasional Supermoto Race Seri Kejurnas 2023. Hal itu tak lepas dari kehadiran dua pebalap supermoto kelas dunia, Vincenot dan Bidart.
Mario CSP, perwakilan dari SuperAdventure, mengatakan dua pebalap asal Prancis tersebut akan berlaga pada kelas FFA 450 International melawan sederet rider terbaik Tanah Air, seperti Farudila Adam, Doni Tata, Tommy Salim, hingga Yassin Gabriel Somma.
Hadirnya Vincenot dan Bidart, sebut Mario, bertujuan agar para rider Tanah Air merasakan kompetisi dan asmosfer supermoto kelas dunia.
“Keterlibatan dua pebalap internasional ini pastinya akan memacu motivasi para pebalap Indonesia agar semakin kompetitif, dan meningkatkan kemampuan, serta pengalaman dalam bersaing dengan rider dunia,” kata Mario dalam keterangan tertulisnya, Selasa (24/10/2023).
“Sosok Germain dan Sylvain ini juga kami harap dapat menambah antusiasme para pecinta supermoto dalam menyaksikan secara langsung di sirkuit nanti,” ujarnya.
Baca juga: Honda Lagi Remuk Redam, Dibela Casey Stoner |
Germain sendiri merupakan rider dengan spesialisasi supermotard ini telah meraih Juara 1 nasional sebanyak dua kali di tahun 2016 dan 2017 kelas 250cc, serta Juara 3 nasional di tahun 2018 dan 2019 kelas 450cc di tanah kelahirannya, Prancis.
“Ya tentu saja, ketika saya mendapat undangan ini saya sangat bersemangat untuk kembali menerima tantangan. Saya senang bisa berjumpa lagi dengan masyarakat Indonesia dengan budayanya yang saya cintai,” kata Germain yang terakhir kali balapan di Indonesia pada 2019.
“Buat saya balapan di Indonesia akan spesial, karena aspal dan cuacanya sangat sulit bagi kami pebalap dari Eropa, jadi sepertinya saya harus mulai berlatih di sauna,” Germain berkelakar.
Germain menambahkan, jika rider- rider Indonesia memiliki penguasaan teknik mumpuni dan bermental juara, sehingga balapan nanti bakal berjalan ketat.
“Pebalap supermoto Indonesia sangat cepat di lintasan dengan gaya balapan mereka yang mirip dengan gaya MotoGP, jadi akan sangat sulit untuk melawan mereka,” tuturnya.
“Temanku Doni Tata, Farudila Adam, dan Tommy Salim sangat gila di trek. Saya sudah tak sabar untuk berjumpa dan berlaga melawan mereka di sirkuit,” kata Germain.
Bidart menegaskan hal senada. Ia juga antusias menghadapi lawan-lawannya dari Indonesia di kelas FFA 450 internasional.
“Saya sangat senang terlibat di kejuaraan balap motor di Indonesia. Balapan di sini gila dan cuacanya juga membuat balapan jadi istimewa. Kita tak akan bisa menduga apa yang terjadi,” tuturnya.
“Jadi saya mencoba mempersiapkan diri dengan latihan secara rutin di Eropa. Pebalap Indonesia sangat cepat, saya harus fokus 100 persen di lintasan jika ingin bersaing dengan mereka,” lanjut Bidart.
Baca juga: Alex Marquez: Marc Akan Pensiun Jika Tak Bahagia di Gresini |
Selain di kelas FFA 450 International, persaingan keras juga bakal tersaji di tiga kelas utama yakni FFA 250, Trail 175 Open, dan Trail 175 Junior. Pertarungan sengit di kelas FFA 250 terjadi antara Farudila Adam sebagai pemuncak klasemen dengan 190 poin yang masih dibayang-bayangi oleh Tommy Salim dengan 179 poin.
Sementara di kelas 175 Open, Andreas Lukito memuncaki klasemen dengan 182 poin diikuti Benaya Farel yang meraih 142 poin dan Chandra Hermawan yang hanya selisih 1 poin yaitu 141.
Lalu pada kelas 175 Junior, Benaya Farel berada di posisi teratas klasemen sementara dengan raihan 163 poin, dibuntuti oleh Chandra Hermawan 141 poin, dan Satria Handika 136 poin.
(mcy/aff)